Kecanduan main video games dan pornografi dapat membuat hidup seseorang berantakan, itulah postngan kali ini yang sempat saya kutip dari sebuah situs besar yang sudah cukup tenar diduni internet di indonesia yaitu metrotvnews, berikut penjelasan mengenai kecanduan main video games dan pornografi dimana sebelumnya saya penah share artikel mengeani efek game online bagi anak anak mereka yang memiliki ketergantungan kepada dua hal itu cenderung suka mengorbankan pelajaran dan mengalami gangguan dalam berhubungan dengan orang lain.
Video Games dan Pornografi Bikin Hidup Berantakan
Walau sama bahayanya dengan kecanduan judi, alhokol, dan obat-obatan, para pecandu video games dan pornografi online memiliki perbedaan. Mereka tidak langsung merasakan efeknya. Orang-orang disekitarnya juga menganggap mereka masih berperilaku normal.
Orang yang terus-menerus fokus pada video games dan pornografi online akan bermasalah dengan pergaulan di dunia nyata, sekolah, dan dunia kerja itu merupakan hasil studi terkini yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention.
Menurut mereka, pehobi pornografi cenderung lebih sering menderita depresi dan gangguan kesehatan fisik dibandingkan mereka yang bukan pehobi pornografi. Ini karena pornografi memicu mereka mengisolasi diri, dan menghindari interaksi langsung dengan orang lain, baik secara seksual maupun sosial.
Hal yang sama terjadi pada penggila video games yang sudah pada taraf parah. Mereka lebih suka berinteraksi dengan video games atau rekan bermainnya di video ketimbang dengan orang sungguhan.
Riset yang dimuat dalam Annual Review of Public Health ini juga mempelajari hubungan antara kekerasan pada video games dengan kekerasan di dunia nyata. Anak-anak yang tertarik dengan video games yang mengandung unsur kekerasan juga cenderung bersifat agresif.
Remaja yang mengalami ketergantungan pada video games dan pornografi akan terus-menerus terhubung dengan dunia digital, dan menjadi lebih tergantung lagi akibat stimulasi kontan yang mereka alami. Disarankan agar orang tua mulai membatasi jam main anak-anak mereka, agar tidak tumbuh sebagai remaja pecandu video games. Read Jakarta Metrotvnews.com
0 comments:
Post a Comment