Monday, August 27, 2012

nyeri Seks (dyspareunia) & Pencegahannya

Alt - Dysparieunia Painful Sex
Nyeri saat berhubungan seks dalam istilah kedokteran dikenal sebagai dyspareunia (Painful intercourse). Keluhan ini biasanya seperti rasa terbakar, tajam atau seperti kram saat menstruasi. Walaupun kondisi ini bisa terjadi pada pria, namun kebanyakan wanita yang sering mengalami hal ini. Keluhan nyeri pada wanita saat berhubungan seks ini terdapat di daerah sekitar vagina, klitoris dan labia (bibir vagina).
Kondisi nyeri saat berhubungan seks ini tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman bagi si wanita. Kualitas hubungan seks jadi terganggu karena si wanita tidak dapat menikmati seks apalagi mencapai orgasme. Sehingga banyak pasien yang mengeluhkan hal ini sebagai suatu hal yang tidak hanya mengganggu emosional mereka, namun juga hubungan suami istri.

Diagnosis Dyspareunia

  • Pasien mengatakan nyeri saat berhubungan seks
  • Hal ini terjadi bukan karena kurangnya lubrikasi vagina atau akibat adanya vaginismus (terlalu ketat dan tegangnya vagina sehingga sulit untuk penetrasi)
  • Hal ini bukan disebabkan oleh pemakaian zat dan obat-obatan dan juga bukan karena kondisi medis umum
  • Membuat penderitanya menjadi tidak nyaman dan mengalami gangguan interpersonal dengan pasangannya

Faktor Psikologis

Kondisi nyeri saat melakukan hubungan seks bisa disebabkan karena faktor psikologis dan pada umumnya memang inilah yang terjadi. Kondisi nyeri yang berlebihan yang dikeluhkan selain mungkin disebabkan oleh faktor fisik, namun hal ini sangat dipengaruhi oleh subyektifitas kondisi psikologis terutama mengenai rasa nyeri.
Kondisi nyeri saat berhubungan seksual juga bisa dikaitkan dengan faktor trauma di masa lampau. Wanita yang pernah mengalami nyeri saat berhubungan seks bisa mengalami kondisi seperti ini lagi di masa saat ini.
Hal lain adalah pembelajaran secara kognitif dari orang-orang yang bermakna kepada wanita itu. Jika ada orang yang bermakna bagi pasien menceritakan tentang sakitnya berhubungan seks, maka si wanita ini akan menyimpan memori ini di dalam alam bawah sadarnya dan secara tidak sadar terbangkitkan ketika ada pengalaman nyata berhubungan dengan hal ini. Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang mempunyai kepribadian mudah dipengaruhi orang lain.
Selain itu konflik internal dengan pasangan, perasaan tersakiti dan trauma psikologis bisa menyebabkan gangguan ini. Pasien yang mengalami gangguan nyeri saat hubungan seks terkadang menceritakan pengalamannya yang kurang baik dengan suami. Adanya gangguan depresi juga bisa menyebabkan kondisi ini sehingga penanganan dari segi psikologis perlu diperhatikan

Bagaimana Mengobati Dyspareunia

Terapi untuk kasus ini memerlukan kerjasama pasangan. Penjelasan yang jelas kepada pasangan tentang fungsi organ seksual dan reproduksi akan membuka cakrawala baru bagi pasangan terutama si wanita yang mengalami dyspareunia. Selain itu juga dijelaskan tentang faktor psikologis dan fisiologis yang saling berkaitan pada hubungan seksual.
Tentunya juga pasangan bisa diberikan mengenai tips-tips melakukan teknik bercinta yang aman dan nyaman buat keduanya. Teknik relaksasi juga sering digunakan selain juga meditasi untuk membuat nyaman pasangan dan merelakskan otot-otot panggul dan vagina.

Cara Mencegah Dyspareunia

  • Menjaga kebersihan badan dan lingkungan
  • Melakukan foreplay dan rangsangan yang baik untuk menjamin lubrikasi yang baik
  • Jika ingin menggunakan lubrikan, maka sebaiknya gunakan lubrikan yang berbahan dasar air bukan minyak karena bisa membuat iritasi.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan dari bahan yang tidak menyebabkan iritasi kulit
Semoga informasi ini dapat membantu anda para pasutri untuk mengenali dan mengatasi gangguan nyeri saat berhubungan seks yang mungkin anda alami.


sumber

0 comments:

Post a Comment