Monday, August 27, 2012

Mengenal Seluk Beluk Selaput Dara dan Mitos Keperawanan Wanita

Selaput dara telah lama di jadikan sebagai tanda keperawanan wanita. Kepercayaan yang mengatakan bahwa karena selaput dara menghalangi bagian depan vagina, maka harus tetap berada di situ selama wanita tersebut tidak melakukan hubungan seks sangat di besar-besarkan, terutama dalam kebudayaan di mana keperawanan wanita sangat di hargai.
Namun, menjadi fakta ilmiah bahwa selaput dara dapat terpisah karena alasan-alasan yang tidak ada hubungannya dengan hubungan seksual. Selaput ini dapat terkoyak bila tubuh di regangkan secara berlebihan. Selaput dara yang tidak utuh bukan merupakan indikasi pasti pernah melakukan hubungan seksual. Berikut ini sedikit penjelasan mengenai selaput dara.
Pengertian Selaput Dara
Selaput Dara atau yang sering dikenal dengan sebutan hymen adalah suatu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama (introitus vagina), bentuknya biasanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi ada juga yang seperti bulan sabit (Bentuk semilunar), bahkan ada yang mempunyai Septum (pemisah). Konsistensi selaput dara pun berbeda-beda ada yang kaku sampai yang lunak sekali, letaknya hanya sekitas 1-2 CM dari bibir vagina lubang selaput dara yang masih utuh umumnya hanya dilalui oleh jari kelingking.
Serba-serbi Selaput Dara
Umumnya selaput dara robek di tandai dengan keluarnya darah. Tapi sebagian kecil wanita justru tidak mengeluarkan darah, ini di sebabkan karena sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung pembuluh darah. Biasanya semakin tipis selaput dara – darah yang keluar juga sangat sedikit sehingga tidak kelihatan.
Beberapa selaput dara cukup elastis untuk mengizinkan penis masuk tanpa merobek, atau hanya merobek sebagian kecil dari selaput dara. Ini biasanya memang benar jika perobekan pertama terjadi secara bertahap dengan jari tangan atau obyek lainnya selama periode tertentu. Sisa dari selaput dara biasanya masih ada sampai seorang wanita melahirkan bayinya secara normal.
Selama awal masa pertumbuhan janin tidak ada pembukaan sampai ke vagina. Lapisan tipis yang menutupi vagina pada saat ini biasanya akan terbagi secara tidak lengkap sebelum masa kelahiran, yang membentuk selaput dara. Ukuran dan bentuk dari pembukaan atau jenis pembukaan sangat bervariasi. Beberapa wanita tidak memiliki selaput dara saat lahir, akibat dari selaput jaringan yang membagi secara lengkap saat mereka masih berada dalam kandungan. Terkadang pembentukan saat pembukaan bahkan tidak terjadi, menghasilkan imperforated/tertutup selaput dara. Dokter harus memeriksa vulva dari bayi perempuan segera setelah kelahiran untuk memastikan bahwa selaput daranya tidak tertutup, juga orang tua si anak. Jika menstruasi tidak dapat mengalir dengan bebas dari badan, maka nyeri hebat dan kram dapat terjadi selama haid, pada awal masa menstruasi dari seorang gadis.
Sering kali karena minimnya informasi mengenai selaput dara, sehingga terkadang wanita bila menemui pendarahan pada alat kelaminnya banyak yang merasa cemas…jangan-jangan selaput daranya robek atau berbagai kasus lain serupa. Atau ada juga cerita pengalaman seorang remaja yang gelisah ketika pada suatu hari dari lubang vaginanya keluar darah, padahal si remaja belum pernah melakukan hubungan seksual. Selidik punya selidik, ternyata dia baru saja mengalami benturan keras yang mengenai vagina akibat peristiwa tabrakan antara motor yang dikendarainya dengan mobil berkecepatan tinggi. Pendarahan akibat luka dan lecet pada dinding vagina juga dapat mengakibatkan keluarnya darah atau berbagai sebab infeksi pada saluran reproduksinya.
Jaringan dari vulva biasanya sangat tipis dan lembut sebelum masa pubertas. Setiap aktifitas yang dapat menyebabkan ketegangan dari jaringan vulva dapat meregangkan atau merobek selaput dara. Akibatnya, banyak wanita yang merobek ataupun membuat selaput dara mereka menjadi lebar saat melakukan olahraga, mengendarai kuda, memasukkan tampon, dan saat masturbasi. Seorang wanita mungkin tidak tahu saat itu terjadi, terutama jika hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada darah yang keluar saat kejadian. Ini mungkin terjadi saat dia masih terlalu muda untuk mengingat atau mengerti tentang apa yang telah terjadi.
Ada atau tidak adanya selaput dara bukan merupakan indikasi keperawanan seorang wanita. Tak seorangpun dapat menentukan dengan pemeriksaan fisik sendiri apakah seorang wanita atau remaja telah melakukan hubungan seks lewat vagina. Hanya sekitar 50% dari remaja dan wanita mengalami pendarahan pada saat pertama melakukan hubungan seks, sehingga darah dapat mewarnai seprai tempat tidur bukanlah merupakan indikator dari awal keperawanan. Selaput dara dari beberapa wanita robek lebih dari satu kali (biasanya). Bahkan ada selaput dara yang cukup elastis sehingga memungkinkan penis untuk masuk tanpa merobek, atau hanya merobek sebagian. Ini biasanya benar jika pelebaran pertama terjadi secara bertahap dengan tangan atau objek lainnya selama kurun waktu tertentu. Virginity merupakan atribut spiritual, bukan hanya fisik.
Selaput dara tidak menghilang secara ajaib bila sesuatu dimasukkan ke dalam vagina, ini hanya akan meregang atau sedikit robek sebagai jalan dari apapun yang telah dimasukkan. Sebagai contoh, seorang wanita memasukkan dua jari tangan ke dalam vaginanya saat masturbasi, selaput daranya mungkin masih akan robek saat dia melakukan hubungan seks vagina untuk pertama kali, karena rata-rata ukuran penis lebih besar daripada dua jari tangan. Seorang wanita yang telah melakukan mungkin masih memiliki selaput dara saat ini; selaput yang tersisa ini dapat menjadi penyebab sakit saat melakukan hubungan. Jika pasangan dia sekarang memiliki penis yang lebih besar daripada pasangan sebelumnya, atau pasangan yang mencoba teknik baru atau posisi lain dalam saling berhubungan, selaput daranya mungkin dapat terobek lagi, atau untuk pertama kali. Saat dokter memeriksa gadis remaja dan dewasa dalam masalah pelecehan seksual, mereka biasanya mencari luka pada selaput dara. Selaput dara mungkin masih utuh kecuali untuk satu kali robekan. Sisa dari selaput dara biasanya masih ada sampai seorang wanita melahirkan anak lewat vagina.

Tanya jawab seputar Selaput Dara

Apakah setiap wanita perawan pasti berdarah di malam pertama ?
Sebenarnya, selaput dara (hymen) itu bentuknya macam-macam jenisnya. Ada yang sangat elastis, sehingga tidak mudah sobek bahkan pada hubungan seks sekalipun. Ada juga yang sangat tipis dan sangat rapuh, sehingga sangat mudah robek lewat aktivitas lain, selain hubungan seks. Kalau seorang wanita ketika berhubungan seks yang pertama kali tidak mengeluarkan darah, ada beberapa kemungkinan. Pertama, mungkin hymen itu sudah sobek, tapi darahnya tidak banyak, jadi tidak mudah terlihat oleh mata.
Banyak orang yang mengira kalau selaput dara (hymen) robek maka darah akan keluar banyak. Sebetulnya hymen itu sangat tipis sehingga robeknya tidak selalu menyebabkan keluarnya darah banyak. Penting diketahui, ketika berhubungan seksual laki-laki tidak bisa membedakan wanita tersebut masih perawan atau tidak. Asal tahu aja, banyak laki-laki yang menuduh wanitanya tidak perawan setelah berhubungan seksual, padahal baru dengan laki-laki itu sang wanita berhubungan seksual. Biasanya, laki-laki seperti ini biasanya menolak bertanggung jawab.
Apakah wanita yang tidak perawan bisa dilihat dari bentuk tubuhnya ?
Pada wanita yang sedang hamil atau sudah pernah melahirkan memang bentuk tubuhnya akan berubah (bisa karena pengaruh hormon). Tapi, kalau wanita yang sudah tidak perawan ya…tidak akan kelihatan dari luar. Tidak ada yang berubah seperti pinggul, pantat, bentuk dada, atau cara berjalan dan sebagainya.
Pernah ada juga anggapan bahwa dengan kampanye virginitas maka akan bisa menekan angka aborsi. Pertanyaannya adalah bukankah pendekatan ini justru lebih memperkuat mitos bahwa keperawanan merupakan sesuatu yang seolah-olah hanya diukur dengan utuh tidaknya selaput dara. Ukuran moral atau tidaknya seorang wanita hanya dilihat dari sesuatu yang amat dangkal. Terkadang mitos-mitos seksualitas yang berkembang, khususnya selaput dara, kerap kali merugikan wanita, apalagi kalau selaput dara dijadikan laki-laki sebagai cara untuk meninggalkan pasangannya. Padahal ada satu cara yang sama sekali tidak merepotkan dan dijamin aman: tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Simpel, kan? Posisi wanita akan lebih kuat ketika berargumentasi dengan pacarnya yang sibuk mempersoalkan utuh tidaknya selaput dara.
Seperti halnya informasi-informasi mengenai seksualitas yang lain, wanita belajar mengenai selaput dara dari berbagai sumber, namun jarang dari orang tua, dokter, atau orang dewasa yang mengetahui dengan cara yang mendukung dan sensitif. Malah, sepertinya wanita mengetahui mengenai selaput dara mereka melalui cara-cara yang menyebabkan ketegangan dan ketidakpastian akan tubuh dan perilaku mereka. Mengetahui fakta-fakta mengenai selaput dara dapat membantu wanita menghilangkan mitos bahwa hal itu bukti dari keperawanan dan membebaskan mereka dari akibat negatif kepercayaan yang meluas ini. Memiliki informasi yang akurat mengenai selaput dara dapat membantu menormalkan ketakutan wanita akan tubuhnya dan membantu menaikkan rasa percaya diri.



sumber

0 comments:

Post a Comment