Sunday, August 19, 2012

10 Fakta tentang gagalnya proses kehamilan

Louise Carbasse ca. 1913 / photographed by Rudolph BuchnerAnda mungkin telah mencoba sekian lama untuk hamil tetapi belum juga mendapatkan keberuntungan. Agar dapat hamil, ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu pasangan harus memiliki kesuburan dan waktu berhubungan badan harus tepat. Bila Anda tidak kunjung hamil, Anda dan pasangan mungkin memiliki masalah kesuburan atau tidak berhubungan seks pada saat yang tepat. Memahami beberapa fakta dasar mengenai fertilitas berikut dapat membantu Anda mengetahui letak masalahnya.

1. Bila pasangan sulit memiliki anak, kesalahan pasti ada pada pihak wanita.

)Salah. Baik pihak laki-laki maupun perempuan bisa memiliki andil terhadap kesulitan memiliki anak. Tiga penyebab utama infertilitas adalah masalah sperma, masalah ovulasi, dan masalah tuba falopi. Sekitar 20% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh pihak laki-laki saja, 40% oleh pihak perempuan saja, dan 10% disebabkan oleh keduanya. Sisanya tidak dapat ditemukan masalahnya.

2. Sperma bisa bertahan hidup sampai beberapa hari.

Benar. Sperma bisa bertahan sampai 5 hari di dalam lingkungan yang tepat, seperti di dalam leher rahim, rahim dan tuba falopi. Itulah mengapa Anda masih bisa hamil meskipun baru berovulasi pada hari ke-5 setelah hubungan seks.
Namun, kebanyakan sperma akan mati dalam 1-2 hari setelah ejakulasi, bahkan di dalam rahim. Dalam lingkungan lain, seperti di vagina, sperma hanya bertahan hidup beberapa jam. Di luar tubuh manusia dan terpapar udara terbuka, sperma akan mati dalam hitungan menit.

3. Orgasme meningkatkan peluang kehamilan.

Salah. Seorang wanita tidak harus mendapatkan orgasme untuk hamil. Bahkan seorang pria pun tidak harus mendapatkan orgasme penuh untuk menghamili istrinya. Dia bisa mengeluarkan cairan sperma ke dalam vagina bahkan sebelum mengalami orgasme (sperma pra-ejakulasi). Ada pendapat yang mengatakan kehamilan akan lebih mudah dicapai jika wanita mendapatkan orgasme, tapi pendapat itu tidak pernah dapat dibuktikan secara meyakinkan.

4. Kesehatan yang prima dapat mencegah penurunan kesuburan karena faktor usia.

Salah. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kesehatan yang baik mempertahankan tingkat kesuburan seseorang. Mereka mengira bahwa asalkan mereka merawat diri dengan makan dan berolahraga secara benar, kesuburan mereka tidak akan menurun.
Namun hal itu tidak benar. Kesuburan menurun dengan meningkatnya usia, terlepas dari kondisi kesehatan kita. Pada sebagian besar wanita, kesuburan mulai menurun di pertengahan usia dua puluhan. Seperti terlihat pada grafik di samping, wanita berada pada puncak kesuburan di usia 20 s.d. 24 tahun. Setelah usia tersebut kemungkinan hamil menurun tajam sedangkan kemungkinan infertilitas meningkat tajam. Pria dapat tetap subur untuk waktu yang lebih lama namun kesuburan pria tetap menurun sejalan dengan usia, meskipun kurang dramatis. (Sumber: Management of the Infertile Woman, Helen A. Carcio)

5. Infertilitas tidak dapat diobati atau terlalu mahal untuk diobati.

Salah. Banyak pasangan keliru menilai bahwa mereka tidak subur tanpa pernah berkonsultasi dengan dokter. Mereka berasumsi bahwa tidak ada yang bisa dilakukan atau jika mereka menemui dokter maka biaya pengobatannya akan sangat mahal. Kesalahpahaman ini membuat banyak pasangan tidak mencari nasihat medis terhadap masalah yang mungkin sebenarnya dapat diterapi dengan mudah dan murah. Pada 85-95 % kasus, infertilitas dapat diterapi secara konvensional seperti obat-obatan dan bedah koreksi atas organ reproduksi.
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun mencoba untuk hamil, Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau memiliki grafik suhu basal tubuh tanpa ovulasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Beberapa jenis terapi kesuburan memang mahal, tetapi banyak yang tidak.

6. Peluang kehamilan Anda sangat kecil jika Anda hanya berhubungan seks setelah ovulasi.

Benar. Untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda, Anda harus berhubungan seks secara teratur terutama pada hari-hari subur Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung hari subur Anda. Anda perlu melakukan hubungan seks secara teratur dua hari sekali di masa subur Anda. Anda boleh saja berhubungan seks setiap hari di masa tersebut, tetapi hal itu tidak meningkatkan peluang kehamilan Anda.

7. Waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks adalah pada hari ke-14 dari siklus Anda.

Salah. Waktu terbaik agar cepat menjadi hamil adalah berhubungan seks secara teratur dalam 4-5 hari sebelum dan pada hari ovulasi. Tidak ada hari atau waktu terbaik tunggal untuk berhubungan seks agar Anda dapat hamil.

8. Posisi seks tertentu memberikan peluang yang lebih tinggi untuk hamil.

Benar. Posisi misionaris adalah salah satu posisi seks yang terbaik untuk mendapatkan kehamilan. Posisi misionaris adalah yang paling optimal untuk pembuahan, meskipun Anda bisa mendapatkan kehamilan dengan posisi seks apa pun.
Dalam posisi misionaris tradisional, Anda berbaring di punggung dengan melebarkan kaki dan kedua lutut tertekuk. Suami berada di atas menghadap ke arah Anda. Variasi lain dari posisi ini antara lain adalah Anda mengangkat salah satu atau kedua kaki, dan suami memegangnya atau menempatkan di pundaknya. Posisi misionaris mendukung untuk kehamilan karena vagina miring ke bawah menuju leher rahim, sehingga memudahkan sperma untuk melewati leher rahim dan masuk ke dalam rahim. Selain itu, posisi misionaris memungkinkan penis untuk menembus vagina lebih dalam, sehingga sperma bisa masuk ke leher rahim lebih langsung tepat setelah ejakulasi.
Selain posisi misionaris, posisi masuk dari belakang di mana Anda berlutut atau tengkurap juga memungkinkan sperma terpancar dekat dengan leher rahim.

9. Stres dapat menyebabkan infertilitas.

Benar. Stres berat dapat menunda ovulasi dengan menekan hormon. Jika stres Anda memengaruhi kualitas pekerjaan atau kehidupan Anda, kesuburan Anda mungkin juga terpengaruh. Namun, bila stres Anda masih ringan kesuburan Anda biasanya tidak terpengaruh. Kecuali, tentu saja, bila hal itu membuat Anda jadi enggan berhubungan seks.

10. Gaya hidup tertentu dapat menurunkan kesuburan pria.

Benar. Kebanyakan masalah infertilitas pria adalah karena kualitas atau kuantitas sperma yang buruk. Untuk memproduksi sperma yang baik, testis (buah zakar/biji pelir) harus berada pada suhu optimal yang sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh. Itulah mengapa testis menggantung jauh dari tubuh di dalam skrotum (kantung zakar). Pria dengan jumlah sperma rendah disarankan untuk meminimalkan gaya hidup yang dapat membuat testis kepanasan, seperti memakai celana ketat, terlalu lama menempatkan laptop di pangkuan, atau sering menggunakan spa/mandi uap. Merokok dan menggunakan obat-obat psikotropika (seperti: ganja, kokain) juga dapat mengurangi jumlah sperma atau menyebabkan morfologi sperma abnormal.



sumber

0 comments:

Post a Comment